Kelurahan Benua Melayu Laut Wakili Pontianak dalam Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi

Kampung Wisata Kuantan jadi Nilai Tambah

Kelurahan Benua Melayu Laut (BML) mewakili Kota Pontianak dalam Lomba Kelurahan Tingkat Provinsi Kalbar. Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Pontianak Selatan ini pun berhasil mengungguli kontestan lainnya. 

MARSITA RIANDINI, Pontianak

Bantaran Sungai Kapuas di Kelurahan Benua Melayu Laut, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, tampak cerah berwarna-warni dan mencolok. Bukan pelangi, tapi warna-warni tersebut berasal dari cat rumah warga di Gang Kuantan. 

Lewat bantuan dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia Kalimantan Barat, masyarakat dan kelurahan ini berhasil mengubah wajah daerah mereka menjadi sebuah kawasan wisata yang diberi nama Kampung Wisata Kuantan yang juga dilengkapi dengan kafe tepian sungai. 

Inovasi perwajahan kampung wisata Kuantan inilah yang menjadi salah satu nilai tambah Kelurahan BML unggul dari kelurahan lainnya pada perlombaan tingkat provinsi. Lestari, Lurah BML mengaku bahagia, kerja keras pihaknya yang melibatkan masyarakat dan komunitas membuahkan prestasi. “Alhamdulillah, ini juga berkat kerjasama banyak pihak, termasuk masyarakat,” terang dia. 

Ada beberapa indikator yang menjadi penilaian dalam lomba kelurahan, yakni bidang pemerintahan, bidang kewilayahan dan bidang kemasyarakatan, termasuk profil kelurahan. Perayaan 17 Agustus kemarin, Lestari  diundang Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalbar untuk mengikuti upacara 17 agustus 2018 di kantor Gubernur. “Malam hari menerima penghargaan yang diserahkan oleh PJ Gubernur Kalbar,” papar dia. 

Prestasi ini, lanjut Lestari menjadi motivasi baginya untuk terus menciptakan inovasi dalam tugasnya sebagai lurah, juga motivasi bagi masyarakat Kelurahan BML untuk terus berkreasi. Rencananya, kata dia akan ditambah kampung wisata di beberapa lokasi lain. 

Hal lain, yang selalu menjadi prioritasnya sejak menjabat sebagai lurah BML adalah permasalahan sampah. Saat ini, lanjut dia kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai mulai meningkat. 

Masyarakat, pihak kelurahan dan komunitas pun turun tangan gotong royong membersihkan lingkungan. Sebagai sumber air yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk mandi cuci kakus, sudah seharusnya kata dia masyarakat peduli terhadap sungai. 

Saat ini, kata Lestari sedang ada penataan pinggiran sungai Kapuas. Ke depannya, pihaknya pun akan mendukung dengan ragam inovasi agar Kelurahan Benua Melayu Laut semakin dilirik wisatawan. Pihaknya akan bekerjasama dan melibatkan masyarakat untuk mewujudkan hal itu. “Di sini banyak kuliner-kuliner kampung yang enak. Rencananya itu yang ingin saya kembangkan dengan melibatkan UMKM di sini,” jelasnya.

Selain kampung wisata kuantan, laporan Pembangunan Promenade di tepi Sungai Kapuas yang didukung seluruh masyarakat kelurahan BML juga menjadi indikator penilaian. “Saya yakin setelah  di BML dibangun promenade nanti akan banyak wisatawan datang untuk menikmati pemandangan di tepi sungai. “Pasti ke depan akan  ada bangunan-banguan seperti tmpat-tempat untuk bersantai dan beristirahat seperti home stay, kafe dan sebagainya,” harapnya. (*)

 

Dikutip Dari https://www.pontianakpost.co.id/